Denpasar – Melanjutkan acara Silaturahmi Kebangsaan secara nasional , Jajaran DPW PKS Bali berkunjung ke Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Bali pada Selasa (15/6/2021).
Silaturahmi Kebangsaan tersebut dilakukan oleh Ketua DPW PKS Bali Hilmun Nabi’ bersama jajaran pengurus PKS Bali mengunjungi kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Bali.
Turut hadir Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) Djoko Wahjono dan sekretaris MPW Rosyid, Ketua Dewan Syariah Wilayah Heri Hariadi, Bidang Kepemudaan Bayu Pradana dan hadir juga Ketua DPD PKS Denpasar Ilham Ahmad.
Menurut Ketua DPW PKS Bali, silaturahmi Kebangsaan tersebut dimaksudkan untuk menjalin komunikasi, dan juga memperkenalkan kepengurusan masa bakti 2020 – 2025.
“Kedatangan kami ke PW Muhammadiyah untuk mengenalkan pengurus baru dan memohon doa restu agar PKS Bali bisa terus berkontribusi kepada rakyat”, kata Hilmun Nabi’
Menurutnya silaturahmi akan memunculkan peluang untuk sinergi dan kolaborasi. Memberi kekuatan untuk terus tegak berdiri, berjuang bersama membangun negeri.
“Selain itu tentunya kami meminta nasihat dan arahan mengenai kondisi politik dan keumatan saat ini”, ungkap Hilmun Nabi’.
Dalam pertemuan tersebut dihadiri Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Propinsi Bali antara lain Wakil Ketua PWM yaitu Khoiruddin Usman dan M. Ghazi Habibullah, Sekretaris PWM H Zain Mahfudz dan wakil sekretaris M. Barhiman serta Bendahara PWM H Bambang Prasetyo.
Menyikapi silaturahmi Kebangsaan PKS Bali tersebut, beberapa Pimpinan Muhammadiyah memberikan saran dan masukan. Di antaranya agar PKS Bali turun ke masyarakat mulai sekarang untuk menyadarkan hak – haknya sebagai warga masyarakat di Bali.
“Sekarang saatnya PKS turun untuk menyadarkan masyarakat agar ‘melek politik’ dan mendapatkan hak-haknya sebagai warga negara”, pesan H Zain Mahfudz.
Sedangkan secara khusus M. Ghazi Habibullah mengharapkan PKS tidak meninggalkan jargon partai dakwah yang menampilkan khoiru ummah dalam menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar.
Yang tidak kalah penting dalam pertemuan tersebut, Hilmun Nabi’ menjelaskan bahwa PKS dan Muhammadiyah tetap berkomitmen dan konsisten untuk senantiasa menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. (AM)